Bismillaahirrahmaanirrahiim…..
Hari ini, rangkaian sedekah bumi dan acara tujuh belasan sudah berakhir. Masyarakat desa saya sudah kembali ke tempatnya masing-masing. Sedekah bumi di desa saya Wonorejo jatuh pada Senin Pahing setelah Bodho Apem.
Untuk acara tahun ini, semua digabung dengan perayaan tujuh belas Agustus. Ya meskipun di tujuh belas Agustus, dibeberapa RT sudah mengadakan lomba-lomba dan panjat bambu, tetap saja di Sedekah Bumi ini kita mengadakan lomba yang sama.
Beberapa tahun lalu, acara Sedekah Bumi identik dengan Wayangan dan pembayaran sedekah di Balai Desa. Untuk tahun ini, kita dibebaskan membayar. Sebagai gantinya, kita diminta untuk mengikuti lomba menghias dan membuat tumpeng. Selain itu, banyak sekali lomba lain yang membuat Sedekah Bumi kali ini lebih meriah.
Lomba-lomba yang diadakan tidak bersamaan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan, misalnya peserta yang bergantian di ajang olahraga. Sering kali ada peserta yang menjadi pemain dobel. Maka dari itu semua lomba dicicil, kredit kaya panci, hehehe selama sebulan.
Selain lomba, malam senin kemarin ada pentas dari anak-anak TK dan PAUD. Eh ada anak dari seni juga. Mereka bernyanyi, menari, bahkan ada yang membaca puisi. Beberapa tahun lalu kita juga mengadakan jalan sehat. Yang ikut memang Ibu-ibu dan anak-anak. Tapi ya lumayan meriah. Acaranya seperti biasa, jalan, bagi-bagi kupon undian, lomba-lomba.
Yang paling beda dari tahun yang lain adalah adanya karnaval. Semua orang turut serta. Dari anak-anak, remaja, orang dewasa, Ibu, Bapak, semua tumplek blek menyemarakkan perayaan ini. Kalau saya bilang sih cukup meriah meskipun ada sedikit kekacauan di rute jalan karnavalnya.
Saya yakin, tahun depan akan ada acara seperti tahun ini. Persiapan pun akan semakin diperbesar guna meramaikan hari jadi desa. Sayangnya saya sendiri tidak terlalu banyak ambil bagian. Tadinya mau jadi panitia, tapi batal soalnya kerja. Mau ikut jalan sehat, sayanya nyuci. Ya sudahlah….
Kalau Sedekah Bumi di daerahmu bagaimana?